PERANCANGAN TOPOLOGI JARINGAN

TOPOLOGI JARINGAN



                Sebenernya apasih pengertian topologi itu sendiri? Jadi, arsitektur topologi merupakan bentuk koneksi fisik untuk menghubungkan setiap node pada sebuah jaringan. Pada sistem LAN terdapat tiga topologi utama yang paling sering digunakan: bus, star, dan ring. Topologi jaringan ini kemudian berkembang menjadi topologi tree dan mesh yang merupakan kombinasi dari star, mesh, dan bus. Dengan populernya teknologi nirkabel dewasa ini maka lahir pula satu topologi baru yaitu topologi wireless. Berikut topologi-topologi yang dimaksud: 1. Topologi Bus 2. Topologi Ring (Cincin) 3. Topologi Star (Bintang) 4. Topologi Tree (Pohon) 5. Topologi Mesh (Tak beraturan) 6. Topologi Wireless (Nirkabel). Nah disini kita mencoba untuk melakukan perancangan topologi jaringan nih!

                   I.            ALAT DAN BAHAN

1.      Router 2811 (4)

2.      Switch 2960 (2)

3.       Access Point

4.      Server

5.      24 client LAN

6.      24 client WLAN

                II.            LANGKAH PERCOBAAN

1.      Membuat topologi jaringan dengan menempatkan 24 client LAN dengan modul PT-HOST-NM-CFE untuk LAN, dan 24 client dengan modul WAMP 300 N untuk WLAN. Diganti modul agar bisa menjalankan sesuai fungsi yang diinginkan. Kemudian tambahkan 3 router ditambahkan modul HWIC-2T agar bisa menyambung kabel serial (DCE). Kemudian switch yang menyambung kan antara router dengan PC (client). Dan ditambahkan 1 router yang nantinya dijadikan cluster seperti perumapaan internet. Topologi Jaringan terberntuk sedemikian rupa



2.      IP Address diketahui 192.168.(tanggal lahir).0/24. Berhubung tanggal lahir saya yaitu 29, maka digunakan 192.168.29.0/24 dengan client 25,25,2,2,2,2 dan 2. Yang mana Banjarmasin memiliki 25 PC yaitu memiliki network 192.168.29.0/27 dan Sampit memiliki network 192.168.29.32/27, kemudian Jakarta memiliki network 192.168.29.76/27. Dan untuk hubungan antara router0 ke router2 memiliki net 192.168.29.68/27, dari router0 ke router1 memiliki net 192.168.29.64/27, router0 ke cluster memiliki net 192.168.29.72/27  dan router ke server memiliki net 192.168.29.76/27

3.      Nah setelah mengetahui masing-masing network disetiap bagian, Langkah selanjutnya adalah input masing masing host ke kabel serial atau fa0/0 dst.

4.      Kemudian dilakukan input config pada maisng-masing router, dilanjutkan pada bagian server yaitu menambahkan bagian DNS-Server.

   



5.      Setelah itu lanjut untuk memasukan IP Adress ke masing-masing PC menggunakan DHCP dengan menginputkan terlebih dahulu di CLI di router yang menyambung ke switch dan PC



6.      Setelah itu mengaktifkan pada masing-masing PC yang awalnya static menjadi DHCP. Berlaku untuk PC yang menggunakan kabel maupun wireless



7.      Setelah itu, pada setiap router kita melakukan input pada CLI menggunakan OSPF agar terjalin konektifitas antar daerah yang berbeda.





8.      OSPF bisa dilihat dengan menginputkan ‘show ip route’, dapat dilihat pada gambar dibawah ini semua network sudah terhubung.

9.      Bukti lain jika OSPF berhasil dilakukan adalah megecek pada bagian salah satu PC lalu ke web server dan jika diketikkan domain server yang kita tadi ketikkan pada server akan memiliki output seperti ini ;



10.  Kemudian dilakukan ping antara PC Sampit ke PC Banjarmasin kemudian antar router dengan router dan ping pada command prompt mendapatkan hasil ;





             III.            KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan, kita mengetahui bahwa DHCP memudahkan untuk menginputkan IP Configuration ke dalam masing-masing PC tanpa harus mengetikkan satu persatu. Selain itu, juga terdapat OSPF, router OSPF mempunyai sebuah mekanisme untuk dapat menemukan router tetangganya dan dapat membuka hubungan yang mana menyambungkan antara jaringan satu ke jaringan yang berbeda router .

 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

JUNIOR NETWORK ADMINISTRATOR

SERTIFIKASI DTS ONLINE